Rabu, 16 Mei 2012

5 Hal yang Tak Diketahui Tentang Menyusui


Menyusui bagaikan rintangan melewati hutan belantara. Secara alami tetapi tidak selalu sederhana. Bahkan menyusui dapat menjadi kegiatan yang menantang, membutuhkan kebesaran hati, dan penuh pengalaman yang tak terduga. Berikut adalah hal-hal yang sering didapati pada ibu menyusui:
  1. Peningkatan Hormon Tubuh Secara Intense. Hal ini merupakan perubahan yang signifikan. Perubahan selama hamil seperti tumpukan lemak di perut, jerawat, dan kulit mengelupa mungkin menjadi salah satu hal yang mengganggu. Salah satu hormon yang berpengaruh adalah oksitosin. Hormon ini menyebabkan ASI menjadi "let down reflex" atau berpindah ke bagian depan payudara. Hormon ini juga yang secara kimiawi dirilis di otak ketika seseorang jatuh cinta, menurut Laura Viehmann, yang merupakan asisten profesor pediatri di Brown University dan juru bicara Dokter Anak  di American Academy. Efek lain hormon ini - terutama sesaat setelah bayi lahir - adalah perasaan relaksasi yang mendalam, yang membuat ibu lebih mudah mendapat rasa kantuk. "Hal ini merupakan perasaan kantuk yang sama apabila seseorang selesai makan besar," kata Viehmann. Viehmann menyarankan bagi para ibu baru untuk tidur siang sesaat akan mendapatkan satu sampai dua jam tambahan tidur per hari. Pastikan bayi berada di tempat yang aman saat ibu  tertidur. Namun, tidak semua efek hormonal bersifat positif. Beberapa ibu akan mengalami sensasi tidak nyaman sebelum atau selama naik turunnya hormon ini, seperti perasaan tidak nyaman di perut, lemah, berkeringat, dan bahkan menjadi melankolis. Perasaan ini sering bersifat sementara dan dapat berubah menjadi lebih positif. Tetapi jika ibu khawatir tentang yang dirasakan, atau jika ibu mengalami masalah dengan menyusui, jangan ragu untuk memeriksakannya dengan dokter.
  2. Menyusui Dapat Menurunkan Berat Tubuh. Sebagaimana pertumbuhan bayi baru lahir dari rapuh dengan struktur tulang baru lahir menjadi bayi yang gemuk dan sehat, seorang ibu mungkin mendapati adanya penurunan berat badan. Dengan merawat bayi, maka akan terdapat penurunan beberapa pound lemak tubuh. "Kandungan ASI adalah tinggi lemak, tinggi kalori untuk makanan bayi," kata Robert Wol, profesor kebidanan dan ginekologi di Tufts University. "Dan bayi pada dasarnya mengisap kalori keluar dari tubuh ibu." Oleh karena itu, berat badan ibu menjadi berkurang. Namun hal ini tidak berlaku untuk semua ibu. Beberapa ibu menemukan metabolisme mereka melambat dan tidak mengalami penurunan berat badan. Masih menurut Viehmann, meskipun tidak ada banyak data penelitian di bidang ini. "Salah satu hormon menyusui juga terlibat dalam sistem pencernaan. Untuk beberapa wanita menyusui, hormon ini dapat menjadi lebih efisien, sehingga pada beberapa ibu menyusui tidak memerlukan banyak kalori pengganti menyusui," katanya.
  3. ASI Merembes Keluar. Di minggu-minggu awal setelah persalinan, payudara akan lebih sering basah karena melimpahnya produksi ASI. Hal ini dikarenakan lambung bayi yang masih kecil tidak mampu menampung keseluruhan jumlah produksi ASI. Hal ini diibaratkan seperti alarm internal ibu, ASI bahkan menyemprot keluar bilamana saat diberikan kepada bayi. ASI bahkan juga merembes keluar saat ibu mendengar bayi menangis. Melihat foto, video, atau hanya memikirkan bayi saja ibu telah bisa mendapatkan ASI yang melimpah secara lancar. Sekali lagi, oksitosin merupakan penyebabletdown reflek tersebut. Hal ini merupakan tanda bahwa bayi ibu memiliki cukup makanan yang berlimpah. Sementara itu, seringkali blus yang ibu kenakan bisa saja didapati titik-titik basah yang bisa diatasi dengan menggunakan breastpad. Beberapa wanita, juga mendapati rembesan ini saat sedang menyapih buah hati. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh meremehkan kekuatan hormon dalam tubuh kita.
  4. Ukuran yang Tidak Sama. Merasa sedikit tidak rata? Ini bukan sekedar imajinasi. Banyak ibu menemukan bahwa salah satu payudara secara konsisten menghasilkan susu lebih dari yang lain. Apabila hal ini dialami, ibu menyusui mendapatkan fakta bahwa ibu memiliki ukuran yang berbeda untuk produksi ASI di setiap sisi payudara. "Manusia tidak simetris," kata Claudia Perry yang merupakan perawat dan konsultan laktasi. "Sama seperti satu kaki bisa lebih besar dari yang lain, satu payudara dapat memproduksi ASI lebih dari yang lain."Hal ini berarti bahwa salah satu payudara lebih produktif mungkin lebih besar serta lebih lengkap. Sekali lagi, hal ini adalah normal. Hal lain yang menyebabkan produksi ASI tidak merata jika ibu menyusui bayi lebih sering di salah satu payudara dibandingkan yang lain. (Payudara ibu yang sering disusukan akan menghasilkan lebih banyak ASI). Tetapi jika ibu memberikan payudara setiap kali sama dan seimbang pada kedua sisi namun tetap menemukan perbedaan dalam produksi ASI, hal ini disebabkan adanya masalah dalam saluran produksi ASI. Ibu menyusui tidak dapat mengubah jumlah saluran produksi yang dimiliki. Payudara akan tetap produktif selama ibu menyusui bayi  dan kemungkinan akan lebih produktif untuk anak kedua dst.
  5. ASI Secara Sempurna Disesuaikan Dengan Kebutuhan Bayi. Bayangkan jika setiap kali anda lapar, anda disuguhkan makanan, lezat memuaskan yang berisi keseimbangan sempurna bergizi dari elektrolit, lemak, dan nutrisi untuk tubuh Anda pada waktu tertentu. Menurut Miriam Labbock, dokter anak dan direktur Menyusui Carolina Global Institute di UNC Sekolah Kesehatan Masyarakat, "ASI yang keluar pertama akan lebih berair (foremilk), sehingga memuaskan rasa haus bayi. Selanjutnya, ASI menjadi lebih kaya jumlah lemaknya (hindmilk)". Pengaturan ini memungkinkan bayi untuk mendapatkan kebutuhan elektrolit-nya  di awal makan dan kebutuhan energinya dipenuhi dengan lemak di sesi akhir. Selain itu, kata Labbock, dengan  dimulai bagian encer lebih dahulu akan lebih mudah bagi bayi. "Hal ini memungkinkan bayi untuk menghindari kerja berat sistem pencernaan," katanya. "Lemak akan keluar setelah foremilk mengalir dengan baik." Hebatnya, ASI memberi bayi persis kebutuhan imunologis juga. "Komponen dari perubahan komposisi ASI tersebut melengkapi antibodi bayi yang rendah pada waktu tertentu," kata Labbock. Inilah sebabnya mengapa menyusui benar-benar dapat menjaga bayi dari sakit. Perubahan komposisi ASI sepanjang hari diikuti dengan komposisi penenang yang dihasilkan pada malam hari saat bayi tidur. Hal ini juga melengkapi kebutuhan gizi tumbuh kembang bayi. Oleh sebab itu ASI adalah makanan yang sempurna bagi bayi. 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar Pada Kotak Komentar di Bawah ini
Jika Belum Mempunyai Akun apapun,
Anda Dapat Menggunakan Anonymous
Thx