Senin, 21 Mei 2012

Obesitas Pada Etnis Bugis


 Apa yang terlintas dipikiran anda saat mendengar istilah obesitas?, gemuk, simbol kesejahteraan atau mungkin sumber segala macam penyakit. Jika anda mengatakan bahwa obesitas merupakan simbol kesejahteraan, atau mungkin anda menyatakan bahwa obesitas merupakan sumber segala macam penyakit. Apapun pemahaman anda, semua bisa dibenarkan, karena menurut Hikmawati Mas’ud, dalam disertasinya yang berjudul Kajian Sosiologi Kesehatan tentang Obesitas pada Etnis Bugis, Study Kasus obesitas di Kabupaten Barru, menyatakan bahwa sosiologi kesehatan memandang obesitas berdasarkan 2 (dua) aspek, yaitu aspek etnisitas dan aspek kesehatan, kedua aspek tersebut saling bertolak belakang, aspek etnisitas memandang positive sedangkan aspek kesehatan lebih ke arah negatif.

Aspek etnisitas menyatakan bahwa obesitas lebih menggambarkan kondisi kesejahteraan seseorang, kesejahteraan dalam pengertian kebahagian hidup dan pemenuhan standar fisik ideal (body image), atau dengan kata lain etnisitas fokus terhadap dimensi psikososial, sosiokultural dan sosioekonomi. Sedangkan dalam dimensi kesehatan, obesitas digambarkan sebagai simbol penyakit, kelebihan gizi, pola makan abnormal serta beban sosial, atau dengan kata lain,  aspek kesehatan fokus terhadap dimensi biokultural.
Lebih lanjut, Hikmawati menguraikan bahwa konsep sosiologi kesehatan terhadap obesitas, seharusnya mengintegrasikan antara dimensi sosiokultur dan biokultur dengan penekanan pada aspek budaya makan, interaksi sosial, pendefenisian dan pencitraan tubuh (body mage), proses biologi, perilaku sehat dan sakit.
Pesan moralnya adalah tubuh boleh gemuk, berisi, dan tampak segar, akan tetapi melakukan kontrol kesehatan secara rutin juga dibutuhkan, so obesitas itu sejahtera atau sumber penyakit?

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar Pada Kotak Komentar di Bawah ini
Jika Belum Mempunyai Akun apapun,
Anda Dapat Menggunakan Anonymous
Thx